TPST Tamanmartani Produces 45 Tons of RDF Per Day

News321 Dilihat

Sleman – TPST Tamanmartani, di Kabupaten Sleman, berhasil mengirim perdana Refuse Derived Fuel (RDF) dengan hasil pengolahan sampah mencapai 45 ton per hari. Pada Selasa, 23 Januari 2024, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, menyampaikan apresiasi atas kerjasama antara Pemkab Sleman, PT. Semen Indonesia Group (SIG), dan TPST Tamanmartani.

RDF bukan hanya tentang mengurangi volume sampah atau memperpanjang usia Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), tetapi juga menyentuh isu konservasi sumber daya alam. Beny menekankan manfaat RDF termasuk reduksi emisi gas rumah kaca, pengurangan polusi, pembangkitan energi, dan pengembangan ekonomi.

Meskipun konsep RDF bukan hal baru, perkembangan global memperkuat posisinya sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas hidup. Beny mengajak semua pihak untuk menganggap kelemahan dalam proses pengolahan sampah sebagai dorongan untuk terus berinovasi.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyatakan keberadaan TPST Tamanmartani mendorong optimalisasi pengolahan sampah di kabupaten tersebut. Pengiriman perdana RDF ini adalah hasil kesepakatan antara Kabupaten Sleman dan PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk yang telah ditandatangani tahun lalu.

Total RDF yang dikirim sebanyak 30 ton, terbagi menjadi 15 ton dari sampah anorganik dan 15 ton dari sampah organik. Kustini berharap pengiriman ini menjadi awal baru dalam pengolahan sampah di Sleman yang berwawasan lingkungan, mendukung visi misi kabupaten tersebut sebagai lingkungan yang nyaman dan berdaya saing.

TPST Tamanmartani, dibangun melibatkan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, serta kerjasama dengan Kalurahan Tamanmartani. Beroperasi dengan kapasitas 660.000 ton per hari, TPST ini mampu menghasilkan RDF sebanyak 45 ton per hari, terdiri dari 20 ton RDF dari sampah organik dan 25 ton dari sampah anorganik.

RDF, sebagai bahan bakar pengganti batubara, memiliki nilai ekonomi lebih, menjadi langkah penting dalam upaya Sleman untuk mengelola sampah secara paripurna dan berwawasan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *