Yogyakarta, Rakyat45 – Dewan Pendidikan Yogyakarta telah mengadakan serasehan bertajuk “Pendidikan Khas Yogyakarta” di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (22/5/2024). Acara ini merupakan kerjasama antara Dewan Pendidikan DIY, Dikpora DIY, dan Yayasan Kiwari, Pondok Pesantren Ma’rifatullah.
Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, Ketua Dewan Pendidikan DIY, menjadi narasumber utama dalam acara ini. Turut hadir pula perwakilan dari Dikpora DIY dan Dr. Haryadi Baskoro, M.A, M.hum, dari Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional, serta Suharmanto dari Yayasan Kiwari.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Dikpora DIY menegaskan pentingnya moderasi beragama dalam ruang publik. Dia juga menyoroti beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan, termasuk sikap mendidik, tanggung jawab, kepedulian terhadap lingkungan, dan pemahaman terhadap asal-usul dan tujuan hidup.
Prof Sutrisna, mengungkapkan bahwa pendidikan khas Yogyakarta perlu diterapkan secara lebih luas, termasuk di Pondok Pesantren. Ia menjelaskan enam unsur pendidikan khas Yogyakarta, yang meliputi Kraton Ngayogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Muhammadiyah, Pondok Pesantren, Taman Siswa, dan pendidikan modern atau Barat yang diadopsi oleh lembaga pendidikan Katolik dan Kristen di Indonesia.
“Saya yakin nilai-nilai pesantren dapat memberikan kontribusi positif pada pendidikan khas Yogyakarta, yang berfokus pada pembangunan adab dan kemanusiaan,” katanya.
Lebih lanjut, integrasi antara pendidikan khas Yogyakarta dan pondok pesantren diharapkan dapat memperkaya pendidikan di wilayah tersebut. Acara sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memadukan nilai-nilai pendidikan khas Yogyakarta dengan sistem pendidikan pondok pesantren.
Kolaborasi antara Dewan Pendidikan, Dikpora DIY, dan Yayasan Kiwari, pondok pesantren Ma’rifatullah, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Yogyakarta dan sekitarnya.
Ketua Dewan Pendidikan DIY menambahkan, tujuan dari serasehan ini adalah untuk mendorong penerapan pendidikan khas Yogyakarta di pondok pesantren serta untuk mengidentifikasi dan menggali nilai-nilai pondok pesantren guna memperkaya konsep pendidikan khas Yogyakarta.
Acara serasehan ini dihadiri oleh sekitar 80 peserta dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan dari Dikpora DIY, Dewan Pendidikan DIY, Kepala Dinas Pendidikan se-DIY, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, akademisi, dan media massa.
Melalui kerjasama dan diskusi yang terbuka, diharapkan tercipta langkah-langkah konkret untuk meningkatkan mutu pendidikan khas di Yogyakarta, menggabungkan tradisi lokal dengan pendekatan modern untuk mendukung pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.